Frequently Asked Questions
ENTREPRENEURSHIP for
HIGH SCHOOL STUDENT
Entrepreneurship for Teenagers
Berapa usia yang tepat untuk belajar Entrepreneurship?
Pendidikan entrepreneurship dapat dimulai dari usia sedini mungkin. Keterampilan yang diperlukan agar dapat menjadi entrepreneur mencakup banyak hal, baik hard skills yang berkaitan langsung dengan bisnis, maupun soft skills yang terkait dengan mindset dan karakter.

Keterampilan soft skills ini mencakup spotting opportunities, creativity, planning, management, calculated risk taking, financial literacy, dan banyak hal lainnya. Setiap bagian dari materi dapat disesuaikan dengan usia dan daya tangkap dari peserta didik.

Apa kelebihan dan kekurangan belajar entrepreneurship sejak usia muda?

Sejauh ini belum ditemui apa yang menjadi kekurangan dari mempelajari entrepreneurship sejak dini. Sebaliknya, dari usia muda kita dapat melatih calon entrepreneur untuk belajar melihat peluang bisnis, berpikir secara kreatif dan inovatif, serta berani mengambil resiko yang telah diperhitungkan secara matang sebelumnya.

Peserta didik yang telah mempelajari entrepreneurial mindsets ini cenderung lebih percaya dirisaat terjun ke dunia bisnis, dan memulai bisnis mereka sendiri. Selain itu, dengan mempelajari kesuksesan dan kegagalan bisnis-bisnis lain, peserta didik mampu mengurangi kemungkinan gagal, sambil meningkatkan peluang sukses dalam bisnis mereka.

Apakah murid high school sudah mampu untuk belajar entrepreneurship?

Remaja pada usia high school sudah memiliki kemampuan berpikir secara logis dan terstruktur. Mereka sudah mampu untuk melakukan problem solving dan high-order thinking. Modal inilah yang membuat mereka siap untuk belajar ilmu entrepreneurship.

Apabila kemampuan ini terus dilatih, kemungkinan besar mereka akan memulai bisnis perdana mereka di usia yang masih relatif muda.

Apakah mempelajari entrepreneurship ini dapat menggangu pelajaran utama di sekolah?

Seharusnya tidak, karena konteks pendidikan entrepreneurship ini diberikan sebagai salah satu kegiatan extra kurikuler. Justru ilmu yang diajarkan dapat memperlengkapi dan menunjang pembelajaran akademik mereka. Siswa diharapkan akan semakin memahami potensi penerapanmateri yang mereka pelajari di sekolah ke dalam dunia bisnis.

Apa yang dimaksud dengan Entrepreneurial Mindset?

Seorang entrepreneur yang sejati memiliki tiga bagian dalam diri mereka: mindset, spirit, dan skills. Entrepreneurial mindset melambangkan pola pikir seorang entrepreneur. Beberapa mindsetsyang penting di antaranya adalah kemampuan melihat dan menciptakan peluang, kemampuan berpikir secara kreatif dan inovatif, serta keberanian untuk mengambil resiko yang telah diperhitungkan secara matang. Semua mindset ini perlu ditanamkan melalui kegiatan yang sifatnya iteratif.

Apa yang dimaksud dengan sistem belajar CBE?

Sistem pembelajaran Competency Based Learning (CBE) mengutamakan penguasaan kompetensi dalam diri peserta didik. Jadi tidak hanya memahami sebatas teori atau ujian tertulis saja, tapi siswa harus mampu untuk mendemonstrasikan kompetensi tersebut dalam dunia nyata.

Apa yang dimaksud dengan sistem belajar Project Based Learning?

Sistem pembelajaran Project Based Learning (PjBL) memaksa siswa untuk berhadapan langsung dengan proyek riil di dunia bisnis. Apalagi entrepreneurship bukanlah sebuah kompetensi yang dapat dikuasai hanya dengan membaca atau mendengar. PjBL memungkinkan peserta didik untuk langsung praktek bagaimana menerapkan ilmu dan kemampuan mereka dalam proyek riil tersebut.

Apakah ada biaya tambahan?

Untuk setiap proyek riil yang akan dikerjakan oleh peserta didik, mereka akan memperhitungkan anggaran yang dibutuhkan. Yang pasti, setiap proyek akan didanai dari uang saku mereka sendiri, yang jumlahnya tentu akan dibatasi sesuai peraturan sekolah dan kesiapan mereka dalam mengambil resiko, serta perhitungan resiko yang matang. Batas atas dari nilai anggaran proyek ini akan disesuaikan secara bertahap sesuai dengan kemajuan kompetensi dari peserta didik.

Bagaimana memantau perkembangan belajar student peserta program ini?

Secara berkala, orangtua akan menerima laporan perkembangan kompetensi peserta didik, berdasarkan entrepreneurship model yang akan digunakan sepanjang 2.5 tahun. Melalui laporan ini, orangtua dapat melihat potensi entrepreneurial di dalam diri peserta didik, serta dapat membantu area yang masih perlu dukungan.

Berapa lama waktu yang ideal untuk bergabung dalam program ECA ini?

Kurikulum entrepreneurship ini dirancang untuk durasi 2.5 tahun. Tentu saja, waktu yang ideal adalah sepanjang 2.5 tahun tersebut. Akan tetapi, kurikulum ini juga dirancang agar peserta didik yang hanya mengikuti 1–2 semester juga dapat memperoleh gambaran dan pengalaman yang serupadengan rekan lainnya yang mengikuti 5 semester secara penuh. Tentu saja akan ada perbedaan dari sisi kedalaman pemahaman serta kekayaan pengalaman antara peserta didik yang mengikuti 1–2 semester dan 5 semester penuh.

Masih memiliki pertanyaan?
Untuk pertanyaan lebih lanjut, silahkan hubungi telegram kami di @evodemy atau hubungi Whatsapp kami di 0811.364.8293