• LEARNING Resource ID
  • LR-00110101
  • COMPETENCY
  • Marketing Funnel
  • READING TIME
  • ± 4 mins

Salah satu bagian di Chapter 1 menjelaskan perbedaan antara branding, marketing, dan sales.

  1. Branding berbicara tentang siapa Anda. Marketing berbicara tentang produk/layanan Anda. Sedangkan sales berbicara tentang penawaran Anda
  2. Branding adalah inti dari strategi marketing. Sedangkan sales hanyalah salah satu bagian dari marketing
  3. Periode dari sebuah sales adalah satu transaksi. Periode dari sebuah strategi marketing adalah sepanjang hidup dari produk/layanan tersebut. Sedangkan periode dari sebuah brand adalah selamanya
  4. Branding adalah apa yang diasosiasikan dengan bisnis Anda. Branding menggambarkan keunikan, dan menjadi standar kualitas/layanan. Branding adalah yang akan dibayangkan pelanggan, serta yang membuat pelanggan kembali kepada Anda.

Untuk memudahkan pemahaman, Anda dapat melihat Starbucks sebagai contoh.

Branding Starbucks terkenal sebagai tempat hangout sambil ngopi bagi kaum muda. Sejak tahun 2002, keunikan Starbucks terletak pada:

  • Tempat yang nyaman
  • Free WiFi
  • Pilihan biji kopi dari seluruh dunia

Saat ini, Starbucks memperkuat brand positioning dengan varian menu setiap bulan. Hal ini dilakukan untuk membuat pelanggan kembali datang ke Starbucks.

Di sisi lain, para kompetitor yang mencoba menawarkan:

  • Desain interior yang menarik bagi Instagrammers
  • Varian kopi yang lebih menarik bagi coffee lovers

Namun, Starbucks berusaha memperkuat branding melalui pengalaman pelanggan yang selalu baru.

Bagi para freelancers, Starbucks merupakan salah satu alternatif tempat kerja. Starbucks menawarkan opsi selain rumah pribadi dan co-working spaces. Bagi professionals/entrepreneurs, Starbucks menyediakan alternatif tempat untuk meeting. Starbucks menawarkan opsi yang cukup netral dan nyaman untuk berdiskusi. Starbucks banyak membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan dua segmen pasarini.

“Don’t find customers for your products; find products for your customers.” – Seth Godin

Jika Starbucks merupakan solusi tempat hangout, maka kopi bukanlah produk utama yang diandalkan. Sebaliknya, Starbucks harus memastikan bahwa lokasi yang dipilih harus selalu yang strategis. Tempatnya harus cukup nyaman untuk hangout dan berdiskusi. Dan, Starbucks harus memikirkan produk/layanan apa yang sesuai bagi segmen pasar utamanya. Penawarannya harus dirasa menarik oleh kaum muda yang menjadi freelancers dan entrepreneurs.

Tidak aneh jika Anda melihat Starbucks banyak bereksperimen dengan menu minuman mereka. Perlahan tapi pasti, Starbucks mulai banyak menawarkan minuman yang bukan kopi. Varian menu minuman Starbucks saat ini juga termauk teh, coklat, dan jus. Starbucks juga menawarkan menu makanan yang memang lebih sesuai untuk pendamping hangout. Starbucks tidak menawarkan menu makanan seperti layaknya di restoran.

Agar para pelanggannya tidak merasa bosan, Starbucks selalu tampil dengan varian menu baru. Dengan demikian, pengalaman hangout di Starbucks terasa berbeda dari waktu ke waktu.

Starbucks memahami dengan baik brand purpose dan brand positioning nya. Selain itu, Starbucks juga terus mencari produk/layanan terbaik bagi segmen pasar mereka.

Bagian terakhir dari studi kasus Starbucks ini adalah observasi terhadap trik penjualan mereka. Starbucks tiada henti menawarkan berbagai promosi yang menarik. Promosi yang ditawarkan cukup mampu menarik baik bagi pelanggan lama ataupun pelanggan baru. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  • Promosi perkenalan menu minuman baru dengan harga yang lebih murah (hampir setiap minggu)
  • Buy 1 get 1 free melalui LINE@/SMS (di hari Senin atau di weekends)
  • Paket bundling makanan dan minuman untuk breakfast/lunch (tersedia setiap hari)
  • Diskon khusus bagi pemilik Starbucks tumbler (berlaku setiap hari)
  • Diskon 50% bagi pemilik Starbucks tumbler (setiap tanggal 22)
  • Sistem poin berhadiah produk bagi pemegang Starbucks Card (beli 10 gratis 1)
  • Bonus minuman saat top up saldo untuk Starbucks Card (selama periode waktu tertentu)
  • Diskon 50% minuman untuk pembelian produk makanan saat jam-jam tertentu (menggunakan Starbucks Card)
  • Berbagai kerjasama dengan bank ataupun penyedia kartu kredit
  • Dan masih banyak lagi yang lainnya

Melalui studi kasus ini, Anda dapat memahami perbedaan antara branding, marketing, dan sales. Sebagai seorang entrepreneur, Anda harus memahami ketiganya dengan baik. Pemahaman ini akan membantu Anda saat merancang strategi yang tepat bagi bisnis Anda.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk merancang strategi bisnis Anda:

  1. Menentukan segmen pasar Anda, karena Anda tidak mungkin dapat memuaskan segala elemen pasar.
  2. Menentukan brand purpose Anda (what for whom) — apakah/siapakah Anda bagi pelanggan Anda.
  3. Menentukan brand positioning Anda (whom you’re for, and whom you’re not for). Ini dapat membantu Anda merancang produk yang sesuai dengan segmen pasar Anda. Brand positioning juga memudahkan segmen pasar Anda untuk memilih Anda, dan bukan kompetitor.
  4. Mengenali kebutuhan pelanggan Anda dengan baik. Bahkan, Anda harus terbuka terhadap kemungkinan munculnya produk/layanan baru.
  5. Memahami perjalanan pelanggan mulai dari mengenal sampai membeli.
  6. Merancang marketing funnel untuk memudahkan proses konversi dari publik menjadi pelanggan.
  7. Memahami apa yang membuat pelanggan mau melakukan transaksi ulang.
  8. Memahami apa yang membuat pelanggan mau merekomendasikan produk/layanan Anda kepada rekan/kerabat.

Lakukan setiap hal ini, sambil terus memiliki semangat untuk belajar dan memperbaiki diri.

“Customer adalah sumber inspirasi, informasi, dan inovasi” – Ciputra

 

Klik checkmark jika Anda sudah selesai membaca

[progressally_objectives]

Selamat! Anda telah menyelesaikan chapter ini, silahkan klik link ini untuk kembali ke Table of Content dan melanjutkan pembelajaran Anda.

reading progress